Blitar Kota - Wabah corona membawa dampak terhadap turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Blitar. Target PAD yang semula sebesar Rp. 174 milliar, turun menjadi Rp. 108 milliar. Demikian disampaikan Widodo Saptono Johannes, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kota Blitar.
Widodo menjelaskan, Pemerintah Kota melakukan penyesuaian target PAD, akibat virus Corona yang mewabah dan mebawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Target PAD turun 37,81% atau Rp. 66 milliar rupiah. Yang semula sebesar Rp. 174 milliar kini menjadi Rp. 108 milliar. Widodo mengatakan, penurunan target PAD itu sudah melalui penghitungan dari bulan ke bulan. Sejak masuknya wabah Corona di Indonesia, Maret 2020, tidak ada kegiatan yang menjadi pemasukan pendapatan asli daerah. Pemerintah Kota juga harus memberi insentif berupa pembebasan pajak selama tiga bulan untuk hotel, restoran, tempat hiburan, dan parkir di masa pandemi Covid-19. Padahal sector itu memberikan sumbangan PAD yang cukup besar di Kota Blitar.
Widodo menyebut, PAD paling besar di Kota Blitar berasal daro sektor pajak daerah dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Mardi Waluyo. Target PAD dari pajak daerah Rp 36 miliar sedang dari BLUD RSUD Mardi Waluyo Rp 115 miliar.
“Target pajak daerah pun juga ikut turun, dari Rp 36 miliar menjadi 21 miliar. Begitu juga target PAD dari RSUD dari Rp 115 miliar turun menjadi Rp 70 miliar,” jelas Widodo, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis, (02/07/2020).
Widodo menegaskan, memasuki bulan Juli 2020 setelah pemberlakukan new normal, pihaknya akan melakukan penyesuaian PAD dari sector pajak daerah. (Kir)
Berita Populer
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 15 Jul 2020
by Administrator | 30 Sep 2020