Berita

Blitar Kota - Hasil swab tenggorokan 13 petugas verifikasi faktual Pilwali Kota Blitar 2020 yang sebelumnya reaktif rapid test, secara keseluruhan dinyatakan negative Corona. Demikian disampaikan Rangga Bisma Aditya, Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (30/06/2020).

Bisma mengatakan meski belum ada laporan resmi dari Dinas Kesehatan Kota Blitar, namun berdasarkan koordinasi petugas verifikator yang terdiri dari delapan PSS dan lima tenaga tambahan dinyatakan bebas Corona. Sesuai aturan, jika mereka dinyatakan negative Corona maka diperbolehkan untuk bekerja kembali. Namun demikian, Rangga mengaku masih akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, terkait penerapan protocol kesehatan bagi petugas yang semula dinyatakan reaktif rapid test. Apakah masih perlu melakukan isolasi mandiri, atau bisa langsung bekerja.

“Kalau sesuai aturan itu mereka sudah bisa bekerja lagi melanjutkan tahapan Pilwali selanjutnya. Namun kamu harus koordinasi dulu dengan Dinas Kesehatan,” jelas Rangga.

Rangga menyebut, hasil swab 13 petugas verifikator ini menjadi kabar gembira, karena melibatkan delapan PPS tingkat kelurahan, yang sebagian menjabat sebagai KPPS. Apalagi tahapan Pilwali 2020 cukup padat, setelah pelaksanaan verifikas factual, akan berlanjut dengan pemutakhiran data pemilih, tanggal 15 Juli 2020 nanti. Saat ini petugas PPS juga melaksanaan seleksi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).

“Ini menjadi kabar bahagia, karena sebagian merupakan KPSS, jadi sangat dibutuhkan untuk kelancaran tahapan Pilwali 2020,” kata Rangga.

Sebelumnya, KPU Kota Blitar melakukan rapid test terhadap 102 tenaga verifikator, yang terdiri dari 63 petugas PPS, dan 39 tenaga bantuan. Langkah ini sesuai dengan instruksi KPU RI, untuk mamastikan petugas verifikasi factual bebas dari virus Corona. (Kir)