Wali Kota Santoso Beber Empat Kunci Pertahankan Pengelolaan Keuangan Akuntabel
Blitar Kota - Wali Kota Blitar Santoso membuktikan sebagai kepala daerah yang berkomitmen dalam mengukir prestasi. Setahun lebih tanpa didampingi wakil tetap bisa menciptakan pemerintahan yang bersih dan bisa dipertanggungjawabkan.
Buktinya, kembali Pemerintah Kota Blitar menorehkan prestasi dengan mempertahankan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Saking seringnya menyabet WTP dari BPK, suami dari Fetty Wulandari Santoso didapuk memberikan sambutan oleh BPK. Setidaknya menjadi bukti bahwa Kota Blitar di bawah kendali Wali Kota Santoso bertaji di tingkat Provinsi di Jawa Timur.
"Ini menjadi kebanggaan sendiri bagi saya pribadi khususnya dan Kota Blitar pada umumnya. Kota Blitar diberi kesempatan berharga tampil di podium di forum resmi BPK," kata Santoso.
Selasa (30/6) Wali Kota Blitar Santoso menerima penghargaan raihan opini WTP di kantor BPK Perwakilan Jawa Tmur di Surabaya. ”Raihan opini WTP ini menjadi pelecut bagi kami untuk terus menciptakan laporan keuangan yang akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan. Ini sudah ke sepuluh,” kata Wali Kota Santoso.
Penyerahan digelar di Surabaya pukul 13.00 WIB. Kota Blitar merupakan 11 daerah yang menerima opini WTP dari BPK. Penyerahan ada dua cara, melalui tatap muka ada pula yang melalui video conference. Kota Blitar merupakan daerah yang menerima penghargaan melalui tatap muka. Opini WTP diserahkan Kepala BPK Perwakilan Jawa Timur Joko Agus Setyono, SE, Ak, CSFA, CPA, ACPA, CA.
”Raihan prestasi 10 kali opini WTP ini melalui proses yang panjang. Terima kasih kepada BPK karena dengan raihan ini pemkot Blitar mampu mengelola dana dari rakyat secara transparan dan akuntabel,” kata Santoso.
Diakuinya meraih prestasi sulit, tetapi mempertahankan lebih sulit lagi. Pemkot Blitar pun berjanji akan mempertahankan dan memperhatikan saran dan masukan BPK agar pengelolaan semakin baik. Santoso pun memberikan kunci mencapai tata kelola keuangan yang baik. Di antaranya komitmen antara pemkot dengan DPRD mengelola keuangan sesuai aturan. Seluruh organisasi perangkat daerah bisa menjaga hubungan baik dengan DPRD.
”Kunci kedua pembinaan dan tindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Kami selalu optimalkan agar tidak terjadi kesalahan berulangkali. Laporan hasil pemeriksaan jadi bahan pembelajaran,” aktanya.
Sementara kunci ketiga lanjut Santoso, optimalisasi peran aparat pengawasan internal (APIP) sebagai pemberi peringatan dini. APIP sebagai early warning atau pemberi peringatan dini agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan keuangan. Ada pula monitoring dan evaluasi ataupun review. Kunci ke empat meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur birokrasi secara kontinyu dari kompetensi maupun profesionalitasnya. Seperti melalui bimbingan teknis, workshop dan lain sebagainya.
”Setiap aparatur harus mau belajar dan forum-forum pembelajaran rutin kami selenggarakan. Kota Blitar bisa,”pungkasnya.
Berita Populer
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 06 Oct 2020
by Administrator | 15 Jul 2020
by Administrator | 30 Sep 2020